MENJADIKAN PMII SEBAGAI PUBLIC RELATION DI MASA DEPAN

 

 Juara 1 : Lomba Karya Tulis dalam Event Festival Raya PMII Komisariat Sultan Agung 2022 



MENJADIKAN PMII SEBAGAI PUBLIC RELATION DI MASA
 
DEPAN
 

Oleh:

M. ULUMUDDIN
(Rayon Alwi Syihab ) 

Freepik.com


 

 



ABSTRAK


PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan suatu organisasi yang berada di lingkup universitas, yang mana organisasi ini lahir dari organisasi kemasyarakatan Islam terbesar yang ada di Indonesia, yaitu Nahdhlatul Ulama.

 

Selain sebagai wadah berorganisasi, PMII diharapkan mampu turut serta membentuk anggotanya menjadi pemuda berkualitas, dan memiliki jaringan relasi yang luas. Karya tulis bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai bagaimana dan sejauh apa peran public relation dalam PMII. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah memaparkan betapa pentingnya kemampuan public relation khususnya bagi para kader PMII.

 

Kata Kunci: PMII, Relasi, Public Relation, Kader

 


 

BAB I PENDAHULUAN


 

1.1  Latar Belakang

 

PMII merupakan suatu organisasi yang berada di lingkup universitas, yang merupakan   akronim   dari   Pergerakan   Mahasiswa   Islam   Indonesia,   yang   mana organisasi ini lahir dari organisasi kemasyarakatan Islam terbesar yang ada di Indonesia, yaitu Nahdhlatul Ulama. Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi yang dibentuk oleh mahasiswa nahdliyyin. Sama halnya dengan organisasi lain seperti HMI, PMII merupakan organisasi eksternal yang mana ekstensinya cukup di perhitungkan, sebaran PMII juga meluas,terdapat di berbagai universitas di penjuru Indonesia.

Organisasi eksternal kemahasiswaan PMII yang mana sampai sekarang masih mendeklarasikan diri sebagai organisasi pengkaderan dan kaderisasi dan harus paham dengan pengoptimalan dan pengorientasiannya dalam aktivitas dan kegiatan dalam organisasinya,. Dengan tujuan terwujudnya Pendidikan kepada kader- kadernya, seluruh kegiatan dan aktivitasnya harus menembus semua aspek dan nilai sosial yang


 

 

berkembang pada masa kini,dan masa yang akan datang, baik dari sisi kemampuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai yang ada,untuk seluruh kader kadernya.

Dengan memperhatikan umur perkembangan PMII yang semakin dewasa, harus memiliki  kesadaran  yang  lebih  untuk  meningkatkan  peran  dalam  pembangunan jaringan  yang  baik  di  masa  depan.  PMII  juga  harus  mampu  membangun  public relation yang bertujuan untuk kelanjutan dan keberlangsungan yang tanpa batas, meskipun pendidikan formal sudah usai. Dari latar belakang dan tujuan tersebut, dan dengan Tema PERAN PMII DALAM MEMBANGUN PERADABAN DI INDONESIA EMAS” maka penulis tertarik untuk menulis karya dengan judul MENJADIKAN PMII SEBGAI PUBLIC RELATION DI MASA DEPAN.

 


1.2  Rumusan Masalah

 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1.      Bagaimana cara PMII untuk bisa mencetak kader yang berkualitas?

 

2.      Bagaimana proses public relation di PMII?

 

3.      Jaringan seperti apa yang dibutuhkan di PMII?

 


1.3  Tujuan Penulisan

 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan dalam karya tulis ini yakni supaya kader lebih mengetahui kualitas diri mereka selama bergabung di PMII, bagaimana proses public relation yang ada di dalam PMII, yang mana kita tahu bahwa hal tersebut bertujuan untuk membantu PMII dalam membangun jaringan, dan agar mengetahui bahwa pengalaman selama berkiprah di PMII juga akan diperlukan  dalam kehidupan                                            bermasyarakat                                            kelak.


 

 

BAB II 

PEMBAHASAN


2.1    Cara PMII Mencetak Kader yang Berkualitas

 

Organisasi yakni tempat atau wadah yang memungkinkan anggotanya untuk mewujudkan impian atau mencapai tujuan yang sebelumnya belum pernah dicapai oleh mereka. Organisasi merupakan suatu unit kelompok yang terkoordinasi, yang terdiri dari dua sampai tiga orang atau lebih, dan memiliki fungsi mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Dalam organisasi PMII ini, tentu saja membutuhkan adanya kader. Karena kader merupakan pemeran utama dalam PMII, yang sekaligus menjadi sumber daya manusia dalam PMII. Pada umumnya, di awal-awal terjun ke PMII, para kader akan merasa sulit untuk menjalankan organisasi. Terlebih lagi apabila jumlah kader yang dimiliki berjumlah sedikit. Hal tersebut akan terasa agak ringan apabila jumlah anggota kader yang dimiliki cukup banyak. Secara tidak langsung, jumlah anggota atau kader mempengaruhi proses pencapaian tujuan dalam suatu organisasi. Dengan adanya kelompok maka akan mempermudah pencapaian tujuan karena disadari bahwa atas kerjasama dari masing masing individu untuk membentuk kelompok,kemudian membentuk organisasi.1 Terlebih ketika membahas organisasi pengkaderan, yang tidak lepas dari kader dan anggota sebagai ujung tombak keberlangsungan hidup dan matinya organisasi yang manaungi mereka.

 

Para kader di harapkan tidak hanya membantu agar organisasi yang menaunginya tetap eksis dan terjaga keberlangsungannya, namun yang terpenting justru para kader diharapkan mampu untuk merepresentasikan dirinya sebagai kader dan  anggota  yang  memiliki  loyalitas,  patuh,  dan  taat  terhadap  organisasi,  serta mampu menjalankan visi dan misi organisasinya.

 

Organisasi PMII yang sampai skearang masih mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi pengkaderan dan kaderisasi harus mampu mengoptimalkan poin-poin di

atas.  Hal  tersebut  dapat  dapat  ditinjau  bahwa  dari  seluruh  pengkaderan  formal

 

 

 

1 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 88


 

 

maupun non formal PMII baik itu Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), Pelatihan Kader Dasar (PKD), dan PELATIHAN KADER LANJUT (PKL) harus sebisa mungkin mengarahkan para kader ke pengembangan diri yang lebih baik, yang  mana tujuan  luhur  PMII sesuai  dengan  AD/ART  organisasi  dapat  tercapai secara maksimal dan akan terbentuklah kader ulul albab yang diharapkan. Untuk dapat mengarah ke hal tersebut, maka proses pengkaderan harus memiliki berbagai macam perangkat pendukung, diantaranya adalah tujuan pengkaderan, pengkader, peserta pengkaderan, proses pengkaderan, serta materi dan metode pengkaderan.

 

Dengan usia PMII yang semakin dewasa, harus memiliki kesadaran yang lebih sebagai upaya peningkatan peran dalam pembangunan nasional, yang mana hal tersebut tidak lepas dari visi dan misi keislaman dan kebangsaan, serta harus lebih memiliki semangat juang dalam membentuk pribadi kader-kader yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga guna kemajuan agama, nusa, dan bangsa khususnya pada kontribusi generasi muda. Partisipasi ini dilakukan secara terus menerus dengan kritis, konstruktif, obyektif, dan bertanggung jawab sesuai dengan tujuan berdirinya PMII, yaitu: terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang berbudi luhur, berilmu, dan bertakwa kepada Allah SWT, cakap serta bertanggung jawab mengamalkan ilmu pengetahuannya.

 

2.2    Proses Public Relation di PMII

 

Public  relation  adalah  suatu  hal  yang  menjadi  jembatan  antara  organisasi dengan publik. Jadi, makna yang tersirat dari pengertian diatas yaitu selain sebagai wadah untuk berorganisasi, PMII juga merangkap sebagai jembatan bagi kader untuk memperluas jaringan dan relasi. Hal tersebut dapat didapatkan ketika para kader mengikuti   kegiatan-kegiatan   yang   diselenggarakan   oleh   PMII.   Seperti   PKD (Pelatihan Kader Dasar) contohnya.

 

Public relation di PMII diharapkan dapat membantu kader untuk mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat di dalam organisasi, terlebih lagi bagi PMII yang mana sudah tidak asing lagi bagi kalangan mahasiswa.


 

 

Usaha yang dilakukan terus menerus oleh kader PMII dapat membuahkan hasil apabila dari kader itu sendiri juga melatih kemampuan komunikasi mereka. Entah komunikasi antara sesama anggota khususnya, maupun antara anggota organisasi dan masyarakat pada umumnya. Seperti salah satu kalimat bai’at di PMII, Satu langkah mundur  adalah bentuk  pengkhianatan,  begitu  pula sifat  apatis  dalam  organisasi PMII juga merupakan pengkhianatan, karena untuk apa bergabung tanpa disertai dengan kontribusi dan keaktifan di dalamnya.

 

Dalam proses public relation kita harus bisa merepresentasikan organisasi kita sebagai organisasi yang baik. Dan baik atau buruknya citra suatu organisasi tidak dapat diperlihatkan secara instan, melainkan bersamaan dengan diwujudkannya kualitas dan pengelolaan organisasi yang baik.2

 

2.3    Jaringan yang Dibutuhkan di PMII

 

Jaringan yang dimaksud di sini yakni relasi yang kita miliki setelah kita tidak lagi menjadi mahasiswa, yang juga bisa mempengaruhi kehidupan bermasyarakat yang akan kita hadapi. Di PMII, kita di bentuk menjadi kader yang berkualitas yang kelak setelah lulus dari jenjang perkuliahan, kita diharapkan agar dapat terjun di masyarakat dengan dengan ilmu akademik dan ilmu kehidupan yang diajarkan di PMII. Relasi tersebut dapat berawal dari lingkup fakultas atau rayon, dan kemudian berkembang ke tingkat komisariat dan juga cabang wilayah di daerah, Harapannya organisasi   ini   dapat   menjadi   wadah   yang   memiliki   keberlangsungan   jalinan hubungan yang kuat dan timbal balik yang baik antar setiap kadernya, yang mana bisa membantu ketika sewaktu-waktu saling membutuhkan ketika sudah terjun di kehidupan bermasyarakat, karena pernah Bersama-sama berada dalam satu naungan atap yang sama, yakni PMII. Karena PMII dapat menyatukan anggota kader dari berbagai daerah, dimanapun dan kapanpun, PMII diharapkan bisa menjadi keluarga bagi sesama anggotanya.Dengan bergabung di PMII, lingkup jaringan yang di bentuk akan  semakin  luas,  seperti  halnya  ketika  seseorang  melakukan  pengembangan

jaringan                                                         PMII                                                         .

 

 

 


 

BAB II

PENUTUP

 

 

3.1     Kesimpulan

 

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

 

1.   Kader dan anggota merupakan bagian terpenting sekaligus sebagai ujung  tombak  dari  hidup  dan  matinya  organisasi.  Secara  umum, kader dan anggota adalah mereka yang telah tuntas mengikuti proses pengkaderan yang ada di dalam organisasi dimana mereka berada, baik  pengkaderan  formal  maupun  non  formal.  Para  kader  di harapkan tidak hanya membantu agar organisasi yang menaunginya tetap eksis dan terjaga keberlangsungannya, namun yang terpenting justru  para  kader  diharapkan  mampu  untuk  merepresentasikan dirinya sebagai kader dan anggota yang memiliki loyalitas, patuh, dan taat terhadap organisasi, serta mampu menjalankan visi dan misi organisasinya.

2.   Public relation di PMII diharapkan dapat membantu kader untuk mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat di dalam organisasi, terlebih lagi bagi PMII yang mana sudah tidak asing lagi bagi kalangan mahasiswa.

3. PMII dapat menyatukan anggota kader dari berbagai daerah, dimanapun dan kapanpun, PMII diharapkan bisa menjadi keluarga bagi sesama anggotanya. Dengan bergabung di PMII, lingkup jaringan yang di bentuk akan semakin luas, seperti halnya ketika seseorang melakukan pengembangan jaringan PMII sampai tingkat nasional bahkan internasional. Di sini dapat diketahui bahwa cara pandang lingkup organisasi PMII bukan hanya di kampus pribadi saja ,akan tetapi sampai ke berbagai penjuru dunia.

 

3.2    Saran

 

Dengan adanya karya tulis ini, semoga dapat menambah pengetahuan pembaca dalam Menjadikan PMII Sebagai Public Relation di Masa Depan.


 

Tidak hanya sebatas menjadi pembaca, akan tetapi bagaimana cara agar pembaca dapat mengambil dan mengamalkan nilai-nilai positif yang didapatkan dari karya tulis ini.

 

 

 

3.3 Penutup

 

Demikian karya tulis ini dibuat, penulis sadar bahwa karya ini jauh dari kata sempurna. Semoga bisa menjadi referensi pengetahuan yang bermanfaat untuk pembaca ketika menghadapi persoalan yang sesuai dengan karya tulis  ini. Terimakasih.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA


- Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2003), hlm. 88

- https://media.neliti.com/media/publications/100727-ID-peran-strategis-public- relations-di-perg.pdf



Dokumentasi Pemberian Apresiasi


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.